Gedung SD Lombok yang Dibangun dari Limbah Plastik - Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah limbah plastik terbesar di dunia. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat dampak negatif limbah plastik bagi lingkungan dan kehidupan manusia yang semakin parah. Namun, sebuah inovasi unik dalam dunia pendidikan hadir dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dapat membantu mengurangi jumlah limbah plastik dan memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di daerah tersebut.
Gedung SDN 4 Tamansari yang hancur akibat gempa bumi pada 2018, kini berdiri megah dengan bahan yang tidak biasa. Gedung sekolah ini bukan menggunakan semen dan batu bata seperti biasanya, namun dirakit seperti lego dari limbah plastik. Pembangunan SDN 4 Tamansari Lombok mendapat inisiasi dari organisasi Internasional Classroom of Hope. Yang bekerja sama dengan Block Solutions Oy. Mereka mengolah limbah plastik menjadi balok-balok yang menjadi bahan utama untuk bangunan sekolah.
Dalam laman Instagram Classroom of Hope @classroomofhope, menjelaskan bahwa dengan menggunakan limbah plastik yang melalui proses daur ulang menjadi balok, proses pembangunan gedung sekolah menjadi lebih cepat dan efisien. Sehingga, hanya membutuhkan waktu 5 jam saja untuk gedung yang lebih kecil. Atau membutuhkan waktu 1-2 hari untuk gedung yang lebih besar. Selain itu, balok plastik juga diklaim tahan gempa, ringan, resisten, fleksibel, tidak beracun, terjangkau dan tahan lama. Bahkan bisa bertahan hingga 100 tahun lamanya. Tentunya, inovasi ini sangat mengagumkan, mengingat kontribusinya yang besar dalam membantu mengurangi jumlah limbah plastik di lingkungan sekaligus memberikan fasilitas pendidikan yang lebih baik.
Program ini juga membantu memakmurkan murid-murid di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Classroom of Hope tidak hanya membangun SDN 4 Tamansari, tetapi juga membangun tiga bangunan sekolah “lego” lainnya di Lombok yaitu SDN 1 Sokong, SDN 6 Sokong dan SDN 1 Medana dalam waktu total hanya 9 hari saja. Dalam hal ini, inovasi ini bukan hanya menjadi solusi untuk masalah lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di daerah tersebut.
Indonesia memang membutuhkan solusi kreatif seperti ini untuk mengatasi permasalahan limbah plastik yang semakin hari semakin memprihatinkan. Selain itu, inovasi ini juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki jumlah limbah plastik yang besar. Dalam hal ini, pemerintah dapat mendukung program seperti ini untuk mempercepat penanganan masalah limbah plastik di Indonesia.
Dalam hal ini, peran masyarakat sangatlah penting untuk mendukung program ini. Masyarakat dapat mengumpulkan limbah plastik dan mendaur ulangnya menjadi bahan bangunan seperti balok plastik. Lalu, menjadikannya sebagai bahan utama seperti Gedung SD Lombok yang sudah disebutkan tadi.
Cek Berita dan Artikel PekalonganTOP lainnya di Google News