-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkot Pekalongan Belum Izinkan Timezone Beroperasi

Selasa, 09 Juni 2020 12:52 PM WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-20T07:34:42Z

Timezone Pekalongan yang terletak di Plaza Pekalongan telah mengajukan izin untuk membuka kembali outletnya. Setelah sebelumnya, sudah dua bulan tutup ketika masa pandemi Covid-19 ini. Namun, Pemerintah Kota Pekalongan belum memberikan lampu hijau. Karena, wahana permainan bukan merupakan kebutuhan pokok seperti sandang ataupun pangan. Selain itu, wahana permainan yang menyasar ke anak-anak tersebut juga rentan terhadap penularan Covid-19.

Berbagai protokol kesehatan disampaikan Manajemen Timezone Plaza Pekalongan. Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga ikut memberikan saran serta masukan saat koordinasi di Setda Kota Pekalongan. Hasil dari koordinasi tersebut, masih dikaji lebih dalam lagi.

Asisten Administrasi Umum (AAU) Pemerintah Kota Pekalongan, drg Agust Marhaendayana MM, menerangkan bahwa Manajemen Timezone Plaza Pekalongan telah menyampaikan protokol kesehatan yang cukup ketat.


“Kota Pekalongan belum mendeklarasikan new normal, di beberapa daerah juga belum. Serta masih masa persiapan new normal. Saya katakan ini, karena wahana permainan itu bukan merupakan kebutuhan pokok. Yang merupakan kebutuhan pokok itu sandang dan pangan yang di kementerian sudah dimunculkan protokol kesehatannya. Sementara untuk wahana permainan seperti itu belum ada. Tempat wisata juga sudah memiliki protokolnya sendiri, dan ternyata itu cukup ketat. Jadi, ini menjadi pertimbangan. Sehingga apabila nanti betul-betul direkomendasi harus dilaksanakan dengan cukup ketat,” Terang Agust.

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwasannya protokol khusus untuk pendidikan pun memang belum diterbitkan oleh kementerian, otomatis anak-anak di bawah umur yang rentan terhadap penularan dan usia lansia yang juga rentan terhadap penularan belum diizinkan untuk melakukan aktivitas.

“Sekolah formal dan juga nonformal pun, belum juga diterbitkan protokol resminya. Kaitannya dengan wahana ini yakni menyasar anak-anak. Tidak menutup kemungkinan, izinnya ini tidak akan dikeluarkan dulu” Paparnya.

Penerapan protokol kesehatan di wahana permainan sudah disampaikan panjang lebar teknisnya. Namun, yang lebih diutamakan adalah frekuensi sterilisasi. Wahana permainan tidak sekadar dibersihkan sehari berapa kali, tetapi setiap pergantian pengguna, itu juga harus disterilkan.

“Setiap saat pengguna wahana harus tetap terpantau. Misalnya ada yang ke kamar kecil atau lainnya kemudian kembali ke wahana, pengunjung yang masuk dan atau keluar jangan sampai bersenggolan. Bisa saja pengunjung yang masuk ke wahana dalam keadaan steril namun ketika keluar, menjasi tidak steril karena memegang benda yang terlupakan untuk dibersihkan” Tambah Agust.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Pekalongan, Erli Nufiati SE menegaskan bahwa, ini masih akan menjadi pertimbangan. Masukan dari Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan dan dinas lainnya, akan menjadi bahan pertimbangan walikota untuk memutuskan.

“Ini akan kami laporkan dulu ke Sekda dan Walikota Pekalongan. Tak bisa langsung diputuskan. Ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan secara matang. Karena objeknya adalah anak-anak” Tegas Erli.
Banner
×
Berita Terbaru Update