Fadia Arafiq selaku Bupati Pekalongan, bersama dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan menggelar sosialisasi penataan pedagang yang ada di Pasar Wiradesa. Acara ini dihadiri oleh Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, Ketua DPD APPSI Kabupaten Pekalongan, Ashraf Abu, Forkopimda Kabupaten Pekalongan, Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan beserta jajarannya, Pimpinan Bank Jateng cabang Kajen, dan perwakilan pedagang Pasar Wiradesa.
Dalam sambutannya, Bupati Fadia mengingatkan para pedagang agar menjaga kebersihan dan kualitas Pasar Wiradesa. Pembangunan pasar ini menggunakan anggaran sekitar 85 miliar rupiah dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Fadia berharap para pedagang dapat menjaga kebersihan pasar sehingga pembeli dan pedagang merasa nyaman saat beraktivitas di Pasar Wiradesa.
Selain itu, Pemkab Pekalongan juga telah mengalokasikan anggaran sebesar 4 miliar rupiah untuk pembangunan Blok C Pasar Wiradesa. Fadia menegaskan bahwa pedagang hanya boleh menempati pasar darurat di blok C, sedangkan pedagang lain harus pindah ke bangunan Pasar utama. Setelah pembangunan Blok C selesai, pasar darurat akan ditutup. Hal ini dilakukan agar tidak ada pasar bayangan yang dapat mengurangi jumlah pembeli di pasar utama, serta untuk menjaga kondusivitas dan kenyamanan pasar.
Kapasitas Pasar Wiradesa sendiri mampu menampung hinggan mencapai 2.044 pedagang. Termasuk pedagang ruko, kios, los dan pedagang beceran. Fadia menekankan bahwa dengan kapasitas yang mencukupi, tidak akan ada persaingan antar pedagang. Pedagang lama dan baru akan ditampung dengan adil, namun yang diutamakan adalah pedagang lama. Fadia juga mengingatkan para pedagang untuk mempersiapkan semua persyaratan yang diperlukan untuk pengundian lapak, yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2023.
Terimakasih Pemkab Pekalongan
Fadia berharap proses pengundian lapak dapat berjalan dengan baik dan transparan. Oleh karena itu, pihak kepolisian (POLRES) dan Satpol PP akan mendampingi selama pengundian berlangsung. Dalam hal ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DINPERINDAG) juga diminta untuk segera mempersiapkan e-retribusi agar pedagang tidak bingung dalam membayar. Dengan adanya sistem yang jelas, diharapkan pedagang merasa nyaman dan tidak ada pungutan liar, serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat meningkat.
Susanto Widodo, Kepala DINPERINDAG Kabupaten Pekalongan, menyampaikan laporan bahwa ada 500 perwakilan pedagang yang diundang dalam sosialisasi tersebut. Mereka diharapkan dapat saling menginformasikan isi sosialisasi kepada pedagang lain terkait proses pengundian lapak yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juni mendatang.
Kuswara, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jateng, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Pekalongan atas kerjasamanya dalam pembangunan Pasar Wiradesa. Rehabilitasi pasar ini telah dilaksanakan sejak November 2020 hingga 2022, dengan biaya sekitar 85 miliar rupiah. Kuswara menekankan pentingnya pengelolaan sarana prasarana pasar yang telah dibangun agar dapat bermanfaat secara jangka panjang dan luas bagi masyarakat.
Dengan adanya sosialisasi penataan pedagang Pasar Wiradesa ini, diharapkan pedagang dan masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga kebersihan pasar dan tertib dalam berjualan. Selain itu, proses pengundian lapak yang transparan akan memberikan kesempatan yang adil bagi pedagang lama dan baru. Dengan begitu, Pasar Wiradesa di Kabupaten Pekalongan akan menjadi tempat yang bersih, nyaman, dan kondusif bagi para pedagang dan pembeli.
Galeri Foto
