Dalam momen yang sangat spesial ini, Bupati Fadia dengan penuh rasa kagum dan apresiasi menyampaikan kekagumannya terhadap kekuatan spiritual dan berkah yang terus mengalir dari Mbah Wali Tandur. Meskipun telah berpuluh-puluh tahun berlalu sejak beliau meninggalkan dunia ini, perayaan khaul yang dihadiri oleh ribuan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa pengaruh dan keberkahannya masih dirasakan secara kuat oleh Desa Paninggaran dan wilayah sekitarnya.
"Saya benar-benar terkagum-kagum dengan keberkahan yang luar biasa yang dipancarkan oleh Mbah Wali Tandur. Meskipun beliau telah tiada dalam kehidupan fisik kita, antusiasme masyarakat yang hadir dalam perayaan khaul ini sungguh memukau. Selain memberikan nilai-nilai spiritual yang mendalam, kehadiran mereka juga memberikan kontribusi positif dalam perkembangan ekonomi Desa Paninggaran," ungkap Bupati Fadia dengan semangat yang membara.
Tak hanya itu, Bupati Fadia juga melihat kesempatan ini untuk mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk belajar dari ajaran-ajaran berharga yang ditinggalkan oleh Mbah Wali Tandur. Beliau adalah seorang teladan yang mengajarkan tentang cara menanam dengan baik, berakhlak yang mulia, tutur kata yang sopan, serta menjunjung tinggi etika dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai luhur tersebut telah tertanam kuat di Desa Paninggaran, dan sebagai masyarakat yang menghargai warisan budaya, kita semua bertanggung jawab untuk menjaga, mengembangkan, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kita.
Khaul Mbah Wali Tandur Paninggaran Pekalongan
Perayaan khaul yang spektakuler ini berhasil menarik perhatian ribuan masyarakat dari berbagai lapisan dan elemen masyarakat. Selain Bupati dan rombongan, tokoh agama terkemuka seperti Kyai Haidar Muhaimin, pengasuh Pondok Pesantren Bambu Runcing, KH. Sholeh M. Basalamah, KH. Tajuddin Soreh, dan KH. Nasirudin juga hadir dalam acara ini. Tidak hanya itu, staf ahli Bupati, Asisten Administrasi Umum Sekda, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Pekalongan turut memberikan dukungan dan partisipasi dalam perayaan yang penuh makna ini.
Jika kita melihat perjalanan sejarah Desa Paninggaran, kita akan menyadari bahwa kehadiran Mbah Wali Tandur dan ajaran-ajarannya telah memberikan dampak yang luar biasa. Keberkahan dan nilai-nilai yang diajarkan beliau terus mengalir, memberikan manfaat yang tak ternilai dan memperkaya kehidupan masyarakat setempat. Desa Paninggaran dan wilayah sekitarnya menjadi saksi betapa besar dan mendalamnya pengaruh spiritual dari sosok yang sangat dihormati ini.
Di tengah kemajuan dunia yang semakin modern dan serba cepat, perayaan khaul Mbah Wali Tandur menjadi momentum yang berharga untuk mengenang dan mengapresiasi ajaran-ajaran yang telah beliau wariskan. Masyarakat Desa Paninggaran dan Kabupaten Pekalongan pada umumnya terus berupaya untuk menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur tersebut. Melalui perayaan yang meriah ini, mereka tidak hanya memperingati sosok Mbah Wali Tandur, tetapi juga memperkuat ikatan kebersamaan dan semangat gotong royong dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Ketika kita melihat perayaan khaul Mbah Wali Tandur yang ke-38 ini, kita bisa merasakan betapa kuatnya keberkahannya. Keajaiban yang terus terjadi dan pengaruh yang begitu besar menjadikan Desa Paninggaran sebagai tempat yang penuh dengan keberkahan. Semoga ajaran-ajaran Mbah Wali Tandur terus dikenang dan dijadikan landasan untuk membangun masyarakat yang beradab, religius, dan sejahtera di Kabupaten Pekalongan.
Galeri Foto
Cek Berita dan Artikel PekalonganTOP lainnya di Google News